want to learn Japanese fast?

Kamis, 07 Juni 2012

Mitos Kucing di Jepang

Bagi orang Jepang, kucing adalah hewan teramat istimewa. Bahkan, konon orang
Jepang lebih memilih memelihara kucing dibanding memelihara anjing. Para kaisar
yang pernah menduduki tahta pemerintahan, konon selalu memelihara kucing. Ini
dikarenakan adanya mitos turun-temurun yang menyatakan bahwa
kucing adalah
hewan kesayangan Dewa Amaterasu, dewa matahari. Sebagai hewan kesayangan
Dewa, kucing sering turun ke dunia manusia untuk mengamati kehidupan para
manusia dan melaporkan segala yang dilihatnya itu kepada para dewa. Jika ia
menemukan orang yang berhati mulia namun sangat miskin, ia akan
melaporkannya kepada Dewa Kemakmuran agar orang baik tersebut diberi rahmat
rejeki. Dari mitos ini pulalah lahir boneka “ManekiNeko”, yaitu boneka atau patung
kucing yang duduk dan melambaikan satu kaki depannya. Kita sering melihat
patung seperti ini di toko-toko, bukan? Patung ini adalah simbol rejeki atau
kemakmuran, karena orang Jepang percaya bahwa kucing itu mendatangkan rejeki.
Mitos ini tidak hanya dipercaya oleh orang Jepang, tapi juga oleh orang-orang China
yang dikenal sebagai pedagang ulung.
Itulah sebabnya, bagi orang Jepang, kucing dianggap hewan yang keramat. Mereka
percaya, jika seseorang membunuh kucing dengan sengaja, maka kesialan akan
mengikuti sepanjang sisa hidupnya akibat kutukan dewa. “Sekalipun kamu tidak
menyukai kucing, jangan sengaja membunuhnya atau resiko kutukan akan
mengikuti sisa hidupmu sampai kau mati,” begitulah paham yang dianut oleh
orang-orang Jepang. Sebetulnya, tidak terlalu berbeda dengan mitos kepercayaan
di Indonesia, ya? Orang Indonesia juga meyakini bahwa membunuh kucing dengan
sengaja (misalnya sengaja menabrak kucing dengan mobil), maka akan membawa
kesialan sepanjang umur bagi si pelakunya. Bagi umat muslim, kucing dipercaya
sebagai hewan kesayangan Nabi Muhammad. Sedangkan bagi umat non muslim,
kucing diyakini mempunyai kekuatan menangkal roh-roh jahat atau makhluk halus.
Konon, hantu memang tidak menyukai rumah yang penghuninya memelihara
kucing.
Saking mengagungkan kucing, konon orang Jepang tidak akan memperlakukan
jenazah kucing mereka dengan sembarangan. Sampai sekarang tradisi ini masih
tetap berlaku bagi orang Jepang. Jika kucing peliharaan mereka mati, orang Jepang
akan menguburkan jenazah sang kucing di pemakaman khusus hewan seperti
layaknya pemakaman manusia. Mereka memasang dupa di kuburan kucingnya dan
mendoakan supaya arwah sang kucing diterima di Kerajaan Dewa. Diyakini, sebagai
imbal-baliknya, arwah sang kucing akan melaporkan perlakuan baik yang
diterimanya selama berada di bawah asuhan majikannya kepada Dewa dan Dewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar